Galaksi 1
Biru
menghela nafas. Senyum masih tersemat di bibir nya. Minggu yang melelahkan
akhir nya selesai juga. Walau sebenar nya masih bersisa satu hari lagi. Tapi
Biru tak peduli lagi dengan buku- buku pelajaran yang ada di lemari nya.
Ia berjalan
ke rak novel yang ada di kamar nya, dari ujung sampai ke ujung penuh sesak
dengan novel- novel. Rak coklat yang cukup tua itu masih cukup menampung
beberapa buku lagi. Biru sangat senang sekali dengan model rak nya yang simple, dengan beberapa lukisan motif di setiap sudut nya.
Ia mengambil satu novel berwarna oranye, ada inisial
seorang penulis dan judul di batang buku
itu.
“DEE madre”
Ia mengambil novel itu, lalu ia berjalan menuju teras.
Tempat ia biasa membaca novel. Sesampai nya di teras, ia lalu duduk di kursi
itu. Dan setelah mendapatkan posisi yang enak, ia mulai membuka lembaran novel
itu.
Biru
menendengar langkah seseorang mendekati pintu, ia menutup sejenak novelnya. Lalu
menoleh ke belakang.
“ Kakek..?” Tanya Biru ragu ke balik pintu samar-
samar. Ia belum beranjak dari kursi nya.
Akhir nya seseorang tampak juga, keluar dari balik
pintu.
“ Biru...Biru... kamu ini gimana sih... itu kok tas
kamu belum diberesin? Emang nya besok kamu ga sekolah?” kakek nya langusng melempar pertanyaan pada
Biru.
“Duh... besok kan libur kek...”
“ Tetap saja... nanti kamu beresin ya tas nya. Wadah
bekal juga belum kamu keluarin” kakek nya akhir nya menghela nafas.
“ Ru, Wayne jadi datang ke rumah engga hari ini?
Kata kamu kemarin dia mau kesini”
“Ohh, iya nanti sore
dia dateng kek. Tapi kaya nya cuma bentar deh, dia kata nya mau minjem buku
catatan Bahasa Indonesia sama novel ini nih. Yang lagi aku baca.” Biru
menunjukan novel Madre itu pada Kakek
nya.
“Lha....kalian ini.
Minjem catatan kok sekalian minjem novel. Bukan nya belajar malah baca novel
nanti.” Kata Kakek nya sambil geleng- geleng kepala.
“Kan bisa sambil
menerapkan pelajaran di novel kek, diliat ini pola karangan nya apa..narasi apa
eksposisi... gaya bahasa nya apa... dan lain-lain..bener kan kek?” Biru mencoba
nge-les pada Kakek nya sambil tersenyum nakal.
“Kamu ini... Ya sudah
lah. Kalau Dewi jadi datang?” Kakek nya biru seperti nya pensaran sekali dengan
teman Biru.
“ Dewi masih belum
tahu, dia masih mau bikin cupcakes
dulu kata nya. Kalau cepet selesai, dia mau datang hari ini. Semoga aja dateng
ya kek, lumayan dapet kue gratisan..hahahaha”
Akhir nya mereka
tertawa bersama. Menertawakan remah- remah kehidupan yang sederhana. Namun
cukup menjadi hiburan yang menyenangkan.
Setelah itu, Kakek
kembali ke dalam untuk mengambil koran dan beberapa makanan kecil.
Biru meletakan novel nya di meja kecil
disamping kursi nya. Lalu menatap ke jalan didepan rumah nya. Banyak orang lalu
lalang pagi itu,mereka menyapa pagi denga cara nya masing- masing.
Termasuk Biru dan Kakek
nya. Menyapa pagi dengan membaca rangkaian kata.
-FN-
07.12.12
Di Jumat malam,
dimana saya ingin meregangkan fikiran untuk menjelajah dunia imajinasi
masih bersambung ya :) bagus loh :)
BalasHapusPostingan yang mantap gan, ditunggu galaksi 2 nya.
BalasHapusBermain dengan kalimat dan kata menjadi cerita yg diramu dgn apik...
BalasHapussalam kenal mas :)