Selasa, 25 Desember 2012

Dust Of Stars: Love

9 komentar
Galaksi 3

           
            Wayne membuka website twitter di browser nya. Lalu ia menuliskan akun twitter seta password nya. Dan beberapa saat kemudian, timeline pun terbuka lebar.
Berderet dari atas kebawah tweet- tweet dari orang- orang yang ia follow. Mulai dari yang sekedar menyapa dunia lewat akun nya, menuliskan quote dari beberapa film, memberitahu berbagai aktifitas yang sedang mereka kerjakan, tulisan galau yang terangkai dipagi yang kelabu.

Serta para pasangan yang saling menyapa satu sama lain.

Wayne menghela nafas. Entah kenapa dia selalu menghindar dari berbagai tulisan seperti itu. Tak mengerti. Kenapa dan apa maksud nya setiap tulisan yang mendayu- dayu untuk saling merayu satu sama lain. Berbagi cerita ( apapun, termasuk yang privasi sekalipun) dengan sangat bebas di timeline.

Dan apa arti nya semua itu?
Dan… apa sebenar nya…
Arti satu kata itu?
Yang selalu menjadi obrolan hangat yang menarik.
Namun tak dapat dimengerti untuk beberapa orang.


Kau tahu apa maksud Wayne.


Senin, 17 Desember 2012

Dust Of Stars: Sendiri

9 komentar
Galaksi 2
        
Biru menghela nafas. Ia sekarang sendiri di rumah. Kakek nya sedang pergi ke kantor RW, ada undangan rapat kata nya. Biru berjalan mondar- mandir dari kamar nya, lalu ke ruang tengah, ke dapur, lalu ke ruang tengah lagi, dan akhir nya ia ke teras rumah. Ia memandang ke sekeliling nya. Sepi. Pagi itu tak banyak orang yang lalu lalang.



Ia mengempaskan badan nya di kursi teras. Ia sangat bete hari itu. Tak ada yang bisa dikerjakan satupun. Ia sudah mencoba melanjutkan membaca autobiografi Mohammad Hatta, “Untuk Negeriku”
 Yang dibagi kedalam tiga buku. Satu buku sudah ia selesaikan beberapa minggu yang lalu. Dan sekarang, ia sedang membaca buku kedua  “Berjuang Dan Dibuang.”


Sayang nya, ia sedang bosan. Akhir nya buku itu hanya ia baca sekilas. Lalu ia letakan kembali di rak. Belum terpikikan lagi apa yang bisa dikerjakan oleh Biru saat itu. Ia semakin kesal karena sudah dari jam delapan pagi tadi ia tak menghasilkan apapun. Hanya menonton Televisi, lalu tidur- tiduran. 

Ternyata libur tak selama nya menyenangkan seperti yang diharapkan saat sedang sibuk. Banyak pr jauh lebih menarik seperti nya.

Hanya suara pesawat terbang yang terdengar melintasi langit diatas rumah Biru. Langit pun mendung. Kelabu. Seakan mendukung suasana yang sedang kering. Hawa dingin sedikit memberi hiburan pada Biru. Paling tidak, ada sesuatu yang mengganggu nya dari kesendirian.


“TENG TENG!”


Biru Kaget. Ini suara apa sih yang ganggu?!, pikir Biru.

Senin, 10 Desember 2012

Dust Of Stars: Rehat

3 komentar
Galaksi 1


Biru menghela nafas. Senyum masih tersemat di bibir nya. Minggu yang melelahkan akhir nya selesai juga. Walau sebenar nya masih bersisa satu hari lagi. Tapi Biru tak peduli lagi dengan buku- buku pelajaran yang ada di lemari nya.



Ia berjalan ke rak novel yang ada di kamar nya, dari ujung sampai ke ujung penuh sesak dengan novel- novel. Rak coklat yang cukup tua itu masih cukup menampung beberapa buku lagi. Biru sangat senang sekali dengan model rak nya yang simple, dengan beberapa lukisan motif di setiap sudut nya.
Ia mengambil satu novel berwarna oranye, ada inisial seorang penulis dan judul  di batang buku itu.
“DEE  madre”


Ia mengambil novel itu, lalu ia berjalan menuju teras. Tempat ia biasa membaca novel. Sesampai nya di teras, ia lalu duduk di kursi itu. Dan setelah mendapatkan posisi yang enak, ia mulai membuka lembaran novel itu.


  Biru menendengar langkah seseorang mendekati pintu, ia menutup sejenak novelnya. Lalu menoleh ke belakang.