Sabtu, 30 November 2013

Selamat Tinggal

I get this image from some tumblr website.

Ada kala nya aku merasa menjadi seseorang yang berbahagia. Ketika  ada sebuah ruang yang tiba- tiba saja muncul. Sudah tertata rapi tampa ada yang menata.
Ada kala nya aku merasa muram, ketika ternyata ruangan yang telah ada itu luluh lantak dan hancur tak berbentuk. Entah oleh siapa.

Kini, aku hanya menatapi riak air di tepi kolam. Sembari mengingat kembali mengapa ruangan itu bisa muncul dan hancur begitu saja. Siapa yang menhancurkan? jangan tanya. Aku pun tak begitu mengetahui nya. Mungkin oleh aku sendiri, atau oleh orang lain yang menyelinap kedalam ruangan miliki itu.

Aku melukiskan berbagai macam impian fana dalam imajinasi yang sama sekali tidak nyata. Tentang hal ini dan itu yang belum pernah terwujud hngga kini. Sungguh, itu tak terlalu menyesakan. Hanya saja, mengapa tak ada satupun dari lukisan itu yang menjadi nyata?




Ketika alam bawah sadarku mengingatkan ku untuk meninggalkan semua imajnisa gila yang ku lukiskan di masa lalu. Aku memberontak. Tak bisa. Aku menggangap semua itu nyata. Aku yakin semua itu akan terjadi suatu saat nanti.

Sampai akhir nya, aku menyadari sebuah kenyataan pahit saat ruangan tempat aku melukiskan impian ku hancur tak berbentuk. Ini lah hidup. Hidup adalah sebuah realita. Hidup bukan semacam imajinasi yang bisa ku mainkan sesuka hati. Membentuk hal ini dan itu yang ku inginkan sesuka hati. Berharap semua nya menjadi nyata.




Di dunia nyata. tak semua keinginan jadi nyata seperti di cerita dongeng.


Ketika semua perasaan ku hancur berantakan dalam satu waktu. Berusaha mengalihkan pandangan. Mencari perspektif lain yang bisa menghibur duka dan lara yang ada dihati. Mencari kompensasi dari semua kepedihan yang tak pernah mau ku ungkap pada siapapun.


Terdiam dalam hening.
Merenung sendiri di tepikolah yang tenang.


Hidup adalah gejolak rasa. Hidup adalah perputaran rasa dan kekuasaan.


Ada kala nya aku harus membuang jauh- jauh semua mimpi yang telah ku siratkan dalam secarik kertas putih yang bersih. Tenggelam dalam kepedihan.
Ada kala nya aku harus memulai semua nya kembali dengan secarik kertas putih lain yang masih bersih. Menyiratkan serta melukiskan impian baru.


Meninggalkan kepedihan jauh dibelakang.
Menatap hari baru yang akan datang.


Biarlah semua rasa yang telah pupus di masa lalu itu tetap ada. Tak ada guna nya menghapus nya dengan paksa. Rasa bukan lah benda konkret yang bisa di lenyapkan sesuka hati. Biarlah seiring berjalan nya waktu ia pergi dengan sendiri nya dari relung hati.

Karena masih ada hal lain yang akan hinggap di dalam hidup mu.

-FN-
30.11.13


Note:


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar