Sabtu, 18 Mei 2013

Perjalanan

Kalau sedang dalam suatu perjalanan. Kadang kita tak pernah tahu apa yang sedang menanti didepan. Apa yang ada didepan seperti suatu hal yang akan menghentakan hati kita.
Bisa melambungkan diri kita jauh di atas angkasa.
Atau menjatuhkan kita sampai ke perut bumi yang terdalam.

Dalam perjalanan, kadang kita berharap-harap cemas dengan apa yang akan terjadi kedepan. Secara manusiawi, pasti kita akan berharap yang setinggi- tinggi nya dan yang terbaik. Namun, tidak jarang hanya deras rasa kecewa yang mengalir didalam tubuh pada akhir nya.

Melihat kebelakang untuk memastikan apakah kita akan melakukan kesalahan yang sama atau tidak seperti nya tak apa. Daripada hanya terjebak dalam dunia kini dan esok. Seperti bercermin mungkin.
Ya, persepsi setiap orang berbeda- beda.

Ketika apa yang kita damba- dambakan ternyata hanya sekedar picisan kosong. Yang lebih parah nya lagi malah sudah menjadi songgokan sampahdi pinggir jalan yang kita lalui. Hati terasa terdesak, oleh berbagai macam rasa yang dialirkan jantung keseluruh tubuh. 

Mengena ke semua bagian.
Tepat sasaran.


Terkadang, dalam perjalanan kadang cukup menyenangkan juga melihat jalan yang sedang dilintasi oleh orang lain. Wah... mulus sekali. Seakan rambu lalu lintas pun akan patuh pada perintah mereka. 
Ah, kadang aku suka terjebak dengan pemandangan kabut ilusi itu.

Kabut ilusi itu malah membuat kita menjadi lupa bahwa sebenar nya jalan yang sedang kita tempuh sudah baik. Malah bisa jadi lebih baik daripada jalan yang dilalui orang lain. Cukup melakukan sedikit bagian kecil lagu untuk membumbui nya agar lebih nikmat dalam menjalani nya. 
Seperti alunan lagu yang bisa kita nyalakan untuk membangkitkan aliran listrik ke seluruh tubuh kita. Bukan malah memasang lagu pedih yang bersifat isolator bagi perjalan kita. Berhenti sejenak di sisi jalan tak ada salah nya juga. Rehat sejenak sambil mengingat kembali bagian perjalan yang telah dilewati. Menonton sejanak orang- orang lain. Atau bahkan berbagi kisah dengan mereka. 

Setelah itu kita bisa melanjutkan kembali perjalan. Melewati berbagai hambatan, sudah pasti terasa penat. Namun, apa salah nya untuk menikmati kepenatan itu?  Waktu pasti terasa lebih cepat. Sampai suatu saat  nanti. Tampa kita sadari kita telah hampir sampai dengan tujuan kita.

Yang sudah jelas semakin banyak hal- hal  yang menghalangi, entah yang bersifat internal maupun eksternal. Baik yang anorganik maupun yang organik. Semua nya harus dilalui. 

Tantangan bukan untuk dijauhi, namun harus dilalui dan dinikmati.

Setelah kita benar- benar sampai di tujuan. Pasti akan ada sebuah rasa yang membludak dari dalam diri kita. Senang dan sedih semua tercampur secara rata. Seakan mereka ingin sedikit menambahkan warna pada kehidupan kita.


Masih ada potongan pekerjaan yang bisa dilakukan setelah itu. Entah perencanaan perjalanan selanjut nya, ataupun berbagi kisah dengan seluruh sahabat kita. 

Sembari merenung sejenak.


-FN-
18.05.13


Note:
Well, so long I didn't write anything. and now I come back again. With the new spirit! yay! :)
Keep smilling! :) :) :)

1 komentar:

  1. ketika melakukan perjalanan, apapun yang terjadi memang sebaiknya coba menikmati

    BalasHapus