Jumat, 17 Agustus 2012

Wayne

Wayne, lelaki itu duduk di kursi yang ada di taman kota itu. Menunggu seseorang yang mungkin tak akan datang. Akan datang, ke tempat dimana ia duduk saat ini.
Wayne, ia membuka note yang ia bawa kemana pun ia pergi. Lalu ia ambil pulpen hitam. Ia goreskan tinta di atas note itu.
Wayne, Hanya berharap orang yang ia tunggu akan datang saat itu juga. Penantian yang panjang. Namun masih belum menghasilkan apapun.
Wayne, mencoba menuliskan sebait puisi untuk orang yang tak pernah datang. Dengan tinta yang mulai pudar karena termakan oleh waktu.



Aku memang tak pernah menemui mu, 
Namun aku tahu kita saling mengenal
Karena, di kehidupan yang lalu
Aku yakin kita sudah pernah bertemu

-W-


Wayne, Menutup note nya. Lalu menyimpan pulpen tinta hitam yang ia gunakan.
Wayne, Mencoba menghirup udara yang dingin sore itu. Berharap, seseorang yang ia harapkan datang akan menyelimuto nya dengan jaket yang harum. Harum khas yang tak akan ia lupakan.
Wayne, Mungkin termasuk golongan orang gila. Hanya menunggu dan menunggu. Tampa tahu kenyataan apakah ia akan benar- benar datang atau tidak.


Aku hanya berharap
bisa bertemu dengan orang seperti kamu
Lagi, untuk saat ini saja
Karena, aku cukup kesepian untuk engkau sapa.

Aku memang tak pernah tahu
kapan dan dimana kita pernah bertemu
Hanya saja, aku terus berharap
Aku dapat memberikan sesuatu untuk mu 


Wayne kembali menatap langit senja sore itu. Menikmati lukisan alam, sambil kembali memikirkan orang yang ia tunggu.


-Fizi-







Tidak ada komentar:

Posting Komentar