Minggu, 24 Maret 2013

Ketika Mencoba Lepas

This image I took from this site!

Terkadang, ada saja hal yang membuat kita takut. Ya..bermacam- macam bentuk rasa takut tersebut. Tapi, yang paling menyebalkan dari semua rasa takut adalah:

Si Dia yang tersembunyi

Tidak tahu juga, entah dia yang memang berniat bersembunyi di balik semua yang saya lakukan. Atau memang dia nampak namun saya berusaha menutupi nya dengan berbagai cara. Atau, bahasa lain nya: Mengalihkan nya.

Saya tahu, pasti semua orang memiliki rasa takut. Entah takut terhadap hal yang benar- benar konkrit atau hal yang abstrak. Tergantung situasi dan keadaan. Tapi, yang paling mengganggu menurut saya adalah rasa takut untuk melakukan sesuatu. Hal ini bisa disebabkan banyak hal, entah phobia atau trauma. Mungkin di waktu lampau pernah melakukan suatu hal dan akhir nya berakhir dengan pahit. 

Nah, ini nih yang nyebelin.

Saya juga sering sekali merasa seperti itu. Ketika ingin mengambil sebuah keputusan, takut inilah takut itulah. Karena, diwaktu lampau saya pernah melakukan sebuah kesalahan. Memang, rasa takut ini bentuk bisa berupa rasa keraguan. Banyak pertimbangan, berfikir apa yang akan terjadi selanjut nya jika saya memutuskan ini dan itu. Sampai akhir nya, waktu mentertawakan saya dari jarak yang sangat jauh. Tubuh saya pun ikut tertawa. Puas. Yang akhir nya tenaga terkuras tampa ampun. Termakan tawaan badan saya.

Dalam proses penulisan post kali ini. Ada hal yang sedikit saya upayakan untuk dilakukan. 

Menulis tampa berfikir apa yang akan dipikirkan orang lain mengenai apa yang saya nyatakan dalam kata- kata.

Ini salah satu penyebab ide- ide sulit sekali ter-implementasikan  dalam sebuah tulisan. terutama sih tulisan saya...hehehe. Ada saja sekian detik terlintas dalam fikiran. Kalau saya tulis ini, orang lain akan berpendapat apa ya tentang saya?
Hal ini juga yang menjadi tembok besar penghalang pasukan saya serta bala tentara yang terus menyerang dan memenjarakan setiap hal yang ingin disampaikan. Maksud saya disini, bukan berarti menulis hal tampa memikirkan apa dampak tulisan tersebut teradap pembaca. Namun, bagaimana cara nya tetap bisa menyampaikan aspirasi dengan cara penyampaian yang baik pula.


Menimbang- nimbang apa yang akan dilakukan atau di tuliskan juga sangat penting. Tapi kalau kelamaan juga bintang jatuh juga keburu menghilang dari pandangan. Saya pernah membaca biografi B.J Habibie, Beliau pernah mengatakan yang kira- kira bunyi nya seperti ini:

Kesemapatan hanya ada sekali. Kalau sudah lewat, ya dia takan pernah kembali.

Yang nama nya kesempatan itu memang engga pernah datang dua kali (kalau iya, mungkin itu rezeki untuk kita). Dia Persis seperti bintang jatuh. Datang hanya sekali, mungkin bisa akan kembali. Bahkan tidak akan pernah kembali sama sekali. Memang, ada bintang jatuh atau komet yang memiliki periode melewati bumi dalam sekian puluh tahun. But, hey let's think again about something that usually forgot by us. About our age.
Kita engga pernah tahu kan umur kita akan berhenti di angka berapa?disaat kitda dimana dan sedang apa?

Mungkin komet Halley datang melewati bumi sekitar 75-76 tahun sekali. Tapi... Apakah kita bisa sampai pada tahun komet Halley datang kembali? :)



-FN-
24.03.13


Note:
Ternyata menulis tampa harus men-delete kesalahan kita itu memang sulit ya. :D tantangan baru nih dalam menulis....



 

4 komentar:

  1. menulis hrs bebas.. jngn takut salah y intiny, nice post :)

    BalasHapus
  2. menulis itu kalau bagiku disesuaikan dengan tujuannya...misal tuk sekedar ekspresi diri dalam melepas unek2 atau curahan hati artinya ada kebebasan disitu untuk menulis sesuai apa yang kita inginkan tanpa harus peduli apa nanti yang akan orang lain nilai :)

    BalasHapus
  3. gambarnya benar2 indah bangett

    BalasHapus