Senin, 10 Desember 2012

Dust Of Stars: Rehat

Galaksi 1


Biru menghela nafas. Senyum masih tersemat di bibir nya. Minggu yang melelahkan akhir nya selesai juga. Walau sebenar nya masih bersisa satu hari lagi. Tapi Biru tak peduli lagi dengan buku- buku pelajaran yang ada di lemari nya.



Ia berjalan ke rak novel yang ada di kamar nya, dari ujung sampai ke ujung penuh sesak dengan novel- novel. Rak coklat yang cukup tua itu masih cukup menampung beberapa buku lagi. Biru sangat senang sekali dengan model rak nya yang simple, dengan beberapa lukisan motif di setiap sudut nya.
Ia mengambil satu novel berwarna oranye, ada inisial seorang penulis dan judul  di batang buku itu.
“DEE  madre”


Ia mengambil novel itu, lalu ia berjalan menuju teras. Tempat ia biasa membaca novel. Sesampai nya di teras, ia lalu duduk di kursi itu. Dan setelah mendapatkan posisi yang enak, ia mulai membuka lembaran novel itu.


  Biru menendengar langkah seseorang mendekati pintu, ia menutup sejenak novelnya. Lalu menoleh ke belakang.


“ Kakek..?” Tanya Biru ragu ke balik pintu samar- samar. Ia belum beranjak dari kursi nya.
Akhir nya seseorang tampak juga, keluar dari balik pintu.

“ Biru...Biru... kamu ini gimana sih... itu kok tas kamu belum diberesin? Emang nya besok kamu ga sekolah?”  kakek nya langusng melempar pertanyaan pada Biru.

“Duh... besok kan libur kek...”

“ Tetap saja... nanti kamu beresin ya tas nya. Wadah bekal juga belum kamu keluarin” kakek nya akhir nya menghela nafas.

“ Ru, Wayne jadi datang ke rumah engga hari ini? Kata kamu kemarin dia mau kesini”

“Ohh, iya nanti sore dia dateng kek. Tapi kaya nya cuma bentar deh, dia kata nya mau minjem buku catatan Bahasa Indonesia sama novel ini nih. Yang lagi aku baca.” Biru menunjukan novel Madre itu pada Kakek nya.

“Lha....kalian ini. Minjem catatan kok sekalian minjem novel. Bukan nya belajar malah baca novel nanti.” Kata Kakek nya sambil geleng- geleng kepala.

“Kan bisa sambil menerapkan pelajaran di novel kek, diliat ini pola karangan nya apa..narasi apa eksposisi... gaya bahasa nya apa... dan lain-lain..bener kan kek?” Biru mencoba nge-les pada Kakek nya sambil tersenyum nakal.

“Kamu ini... Ya sudah lah. Kalau Dewi jadi datang?” Kakek nya biru seperti nya pensaran sekali dengan teman Biru.

“ Dewi masih belum tahu, dia masih mau bikin cupcakes dulu kata nya. Kalau cepet selesai, dia mau datang hari ini. Semoga aja dateng ya kek, lumayan dapet kue gratisan..hahahaha”

Akhir nya mereka tertawa bersama. Menertawakan remah- remah kehidupan yang sederhana. Namun cukup menjadi hiburan yang menyenangkan.


Setelah itu, Kakek kembali ke dalam untuk mengambil koran dan beberapa makanan kecil.
Biru meletakan novel nya di meja kecil disamping kursi nya. Lalu menatap ke jalan didepan rumah nya. Banyak orang lalu lalang pagi itu,mereka menyapa pagi denga cara nya masing- masing.

Termasuk Biru dan Kakek nya. Menyapa pagi dengan membaca rangkaian kata.

-FN-
07.12.12

Di Jumat malam, dimana saya ingin meregangkan fikiran untuk menjelajah dunia imajinasi 

3 komentar:

  1. masih bersambung ya :) bagus loh :)

    BalasHapus
  2. Postingan yang mantap gan, ditunggu galaksi 2 nya.

    BalasHapus
  3. Bermain dengan kalimat dan kata menjadi cerita yg diramu dgn apik...

    salam kenal mas :)

    BalasHapus