Walau dalam mempercayai seseorang itu tidak semudah saat menyebrang jalan ketika kita kepercayaan kita di libas begitu saja. Yang akhir nya membekas di dalam hati.
Kepercayaan yang kita berikan mungkin tak sepenuh nya di rasakan dan diterima oleh seseorang yang kita beri. Kekhawatiran akan mengalami "tipuan" yang sama lagi pasti akan membayangi. Di akui atau tidak. Ia seperti bayangan yang selalu mengikuti kita kemanapun kita pergi.
Kadang menyebalkan juga. Pengalaman itu membuat kita sulit untuk mempercayai lampu lalu lintas, sulit untuk mempercayai pengendara yang berhenti. Lampu lalu lintas yang sudah kita percayai bisa saja jahil. Sesuka hati mengganti lampu- lampu nya. Pengendara yang kita percayai bisa saja mengkuti nafsu nya untuk cepat sampai tujuan.
Ketika kepercayaan yang kita berikan di hancurkan begitu saja.
Dalam hitungan detik persepsi kita pun akan berubah.
Dan,
Kepercayaan tak bisa dibangun dalam hitungan hari.
Ia seperti pohon yang harus ditanam, dirawat, hingga akhir nya menjadi pohon yang besar dengan pondasi yang kokoh.
-FN-